Kamis, 26 Maret 2009

di remang kamar


pagipun kembali bangkit dengan pijar yang menetas dari kesendirian, remang lampu masih membimbing mataku untuk tetap terjaga dan menelantarkan mimpi di langit-langit kamar tempat aku biasa berbagi jika sunyi menjenguk malam-malamku yang resah...
selalu ada penat terpahat seperti butir kerikil yang membuat otakku enggan menjadi tumbuh..mungkin karena kisah kusam yang ku panggil dari masa lalu, atau karena celotehmu masih menghuni pikiran yang membuat hatiku menjadi rimbun oleh rindu yang membuat malamku menjadi panjang penuh debar...atau mungkin hanya karena sebatang rokok yang hilang ditanam di jantungku....

aku menuliskan sepiku pada hamparan langit yang mengirim gerimis ke atap kamarku, sebagian jatuh dan mencari sungai,lainnya merenung di sumur-sumur dan mengawini tanah...

pagipun bergegas naik .. aku masih merayu mataku agar tetap terjaga meski hanya untuk berbait syair yang belum kutuliskan...padahal, di ketinggian, langit telah memanggil pendar matahari... menghimpun sekumpulan awan yang tenang ...

pagipun kembali bangkit.. dengan syair yang menetas dari kesendirian.....


25 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar